Tuban, Jawa Timur, Desember 2016 |
Yiipaaa,penghujan datang lagi, sang pluviopil melonjak gembira.
Dimanakah kau wahai sisa kemarau, pepohonan jati meranggas, daun-daun berguguran,rumput menguning kemudian kering, serta ilalang kering yang tertiup bayu.
Sejak penghujan datang batang hidungmu sepertinya tak terlihat lagi. Kenapa, apa kau marah? Apa kalian menyimpan dendam satu sama lain? saling berlama2 tinggal di bumi ini, apa ini pertandingan kalian? Kalau salah satu dari kalian menang reward apa yang kalian dapat? Apakah kau iri pd penghujan, karena ta ada si anti pluviopil, penikmat sisa kemarau.
Atau justru sejatinya tetesan dr hujan itu adalah tangis sedihmu karena kau ta bisa kembali ke bumi kala ini? Bersabarlah duhai kemarau, ada yang mendambamu, pembenci hujan.
Hey, satu lagi aku bertanya.
Mengapa kau tak pernah bersisian saja dg penghujan? Ya biar serasi saja. Haha
Katanya, semua diciptakan berpasang-pasangan, iya kan.Sang pencipta menciptakan sesuatu bukan tanpa guna, smua punya porsi berguna masing2.
~ masih di sisa hujan yang sedari kemarin tak henti mengguyur